Senin, 15 Juli 2013

Manajemen Stratejik


“MERUMUSKAN SASARAN JANGKA PANJANG PERUSAHAAN”

I.                    Hakikat Tujuan Jangka Panjang

Tujuan haruslah bersifat kuantitatif, terukur, realistis, dapat dipahami, menantang,bertahap, dapat diperoleh, dan sejalan dengan unit-unit organisasi. Setiap tujuan harus dikaitkan dengan kerangka waktu. Tujuan umumnya dinyatakan dalam istilah-istilah serti pertumbuhan aktiva, pertumbuhan penjualan, keuntungan, pangsa pasar, seberapa besar dan sifat diversifikasi, seberapa besar dan sifat integrasi verikal, penghasilan per saham, dan tanggung jawab sosial. Tujuan yang dinyatakan dengan jelas memberikan banyak keuntungan. Tujuan tersebut memberikan arah, memberikan sinergi, membantu dalam evaluasi, menentukan prioritas, mengurangi ketidak pastian, meminimalkan konflik, merangsang pengerahan tenaga, dan membantu dalam mengalokasikan sumber daya dan merancang pekerjaan.

Tujuan jangka panjang diperlukan pada tingkat korporat, devisi, dan fungsional dalam sebuah organisasi. Tujuan tetsebut penting sebagai alat ukur kinerja kinerja manajerial. Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang, para perencana strategis umumnya menetapkan perencana jangka panjang dalam tujuh bidang, yaitu:
a   

  1. Profitabilitas Kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang bergantung pada tingkat laba yang memadai. Perusahaan yang dikelola secara strategis pada umumnya memiliki tujuan laba, yang dinyatakan dalam bentuk laba persaham.   
  2. Produktivitas Para manager strategis secara terus mencoba meningkatkan produktivitas sistem mereka. Perusahaan yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umumnya dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan demikian perusahaan-perusahaan hampir selalu menyatakan suatu tujuan produktivitas. Tujuan produktivita yang umum digunakan adalah jumlah barang yang diproduksi atau jumlah jasa yang diberikan perunit input.
  3. Posisi Kompetitif Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah salah satu dominasi relatifnya di pasar. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar pada umumnya menetapkan tujuan dalam hal posisi konpetitif, sering kali menggunakan penjualan total atau pangsa pasar sebagai ukuran posisi kompetitifnya
  4. Pengembangan Karyawan . Karyawan menghargai pendidikan danpelatihan, sebagian karena hal tersebut mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Menyajikan peluang semacam itu sering kali meningkatkan produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan. Oleh karena itu para pembuat keputusan strategis sering kali memasukan tujuan pengembangan karyawan kedalam rencana jangka panjang. 
  5. Hubungan dengan Karyawan Apakah terikat dengan kontrak serikat pekerja atau tidak perusahaan-perusahaan secara aktif mencoba untuk menggembangkan hubungan baik dengan karyawan. Bahkan langka-langka proaktif dalam mengantisipasi kebutuhan dan harapan karyawan merupakan karakteristik dari para manajer strategis. Para manajer strategis yakin bahwa produktivitas hubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi atas perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan. 
  6. Kepemimpinan Teknologi Perusahan harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau hanya jadi pengikut di pasar. Setiap pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan postur strategi yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu tujuan berkaitan dengan kepemimpinan teknologi. 
  7. Tanggung Jawab kepada Masyarakat Para manajer memahami tanggung jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat secara umum. Bahkan banyak perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya melampaui persyaratan pemerintah. Perusahaan-perusahaan tersebut bukan hanya bekerja untuk mengembangkan reputasi sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga yang layak, melainkan menjadi warganegara yang bertanggung jawab.

II.                  STRATEGI GENERIK PORTER

Strategi bersaing merupakan pendekatan dimana perusahaan secara intensif memenangkan setiap bisnisnya, yang mencakup :
  1. Strategi maksimasi pangsa pasar.
  2. Strategi pertumbuhan yang menjamin pertumbuhan perusahaan masa mendatang.
  3. Strategi diferensiasi pasar / celah pasar dengan menciptakan citra perusahaan / produk pada konsumen potensial.
  4. Strategi diferensiasi produk / celah produk dengan pengembangan perbedaan performansi produk dari produk pesaing.
Strategi bersaing generik menyebutkan bahwa perusahaan selalu menempatkan diri pada salah satu aspek utama, yaitu : Strategi keunggulan biaya menyeluruh atau strategi diferensiasi. Dan jika target yang dituju relative sempit maka strategi akan berkembang menjadi strategi focus.
                                          
Strategi generic ini dibedakan sesuai dengan keunggulan bersaing yang dimiliki dan target pasar yang dituju, yaitu :
      
Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership)
Strategi ini, perusahaan berusaha untuk mencapai kemampuan biaya produksi dan distribusi yang paling rendah, sehingga dapat memberikan harga produk yang lebih rendah dari pesaing dan memenangkan persaingan dalam pangsa pasar yang besar.

Contoh perusahaan yang menerapkan :   Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga proses produksi bisa dipotong, efisiensi dapat tercapai. 

      Strategi Diferensiasi (Differentiation)
Strategi ini, perusahaan lebih memusatkan pada usahanya dalam menciptakan ciri produk yang khas serta dalam program pemasaran , sehingga datat memenangkan persaingan dengan membuat citra yang khas pada konsumen.

Contoh Perusahaan menggunakan strategi ini :  Starbuck dengan kopinya yang dengan  coffe shop lain, sehingga pengunjung betah berlama-lama dan rela mengeluarkan harga yang cukup mahal dari yang lain.

      Startegi fokus (focus)
Strategi ini, perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen pasar dan tidak melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan mengenali secara detail pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya menyeluruh atau diferensiasi pada segmen kecil tersebut.

Contoh Perusahaan :  Apple, yang berfokus kepada produknya selama bertahun tahun tanpa terpengaruh pasar. 

III.                STRATEGI UMUM
Strategi utama ini merupakan strategis yang lebih operasional yang merupakan tindak lanjut dari strategi generic Grand strategies atau strategi umum, sering dinamai strategi induk atau bisnis, memberikan arah bagi tindakan – tindakan strategik. Jadi, suatu strategi umum  dapat didefinisikan sebagai ancangan umum yang memedomani tindakan – tindakan penting perusahaan. Strategi umum secara garis besar terdapat 4 tipe , yaitu:
1.       STRATEGI INTEGRASI
a.       Forward Integration : Mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas distributor atau pengecer
b.      Backward Integration : Mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pemasok perusahaan
c.       Horizontal Integration : Mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pesaing

2.       STRATEGI INTENSIF
a.       Market Penetration : Meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar
b.      Market Development : Memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area geografis yang baru
c.       Product Development : Meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan prduk/jasa baru

3.       STRATEGI DIVERSIFIKASI
a.       Diversifikasi Konsentrik : menambahkan prduk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa yang lama
b.      Diversifikasi konglomerat : menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk/jasa lama
c.       Diversifikasi Horizontal : menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan, kepada pelanggan saat ini

4.       STRATEGI DEFENSIF
a.       Retrenchment : Mengelompokkan ulang malalui pengurangan biaya dan asset terhadap penurunan penjualan dan laba
b.      Divestiture : menjual satu divisi atau bagian perusahaan
c.       Liquidation : Menjual seluruh asset perusahaan, sepotong-sepotong, untuk nilai riilnya.